Seperti biasa rumah itu didatangi oleh dua cewek ABG. Mereka berdua datang lagi ke rumah itu.
Ya, rumah itu adalah rumah sahabat kedua cewek itu. Seorang cewek gendut berjilbab dengan wajah capek dan masih mengantuk membukakan pintu untuk kedua sahabat ceweknya. Tiga kali dalam seminggu mereka berdua mendatangi rumah itu. Cewek tomboy dan cuek yang menyetir Mio itu bernama Aya. Di kelas dia adalah salah satu anak yang jadi bahan kejahilan teman-teman cowoknya, dan dia cewek yang lumayan sabar menghadapi kelakuan teman-temannya. Aya terkadang juga manja pada teman-temannya, dia juga anak yang terbuka tentang masalahnya dan tanpa malu-malu untuk bertanya pada temannya. Cewek kurus berjilbab dan cerewet itu bernama Nunu. Di kelas, dia termasuk anak yang ramai, apalagi kalau dia sudah tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru, bisa-bisa teman satu kelasnya jadi korban kemarahannya. Dan yang terakhir, cewek gendut berjilbab pemilik rumah itu adalah Lia. Dia adalah anak asli Ngawi yang bersekolah di Madiun. Dia menjabat sebagai bendahara di kelasnya. Dia termasuk anak yang galak ke teman-temannya, apalagi ke anak yang belum membayar kas kelas. Tapi satu kelebihannya, dia adalah mak comblang bagi teman-temannya.
Disaat mereka bertiga sibuk dengan tugasnya, mereka dikagetkan lagi dengan suara sms dari handphone Aya. Aya hanya tersenyum melihat kedua temannya kaget mendengar suara handphone-nya. Ternyata sms dari Chova yang mengatakan bahwa dia sudah sampai di Barat dan dalam waktu singkat dia akan sampai di rumah Lia. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak datang sendiri, namun bersama temannya, namanya Aan.
Kembali ke rumah Lia. Kemudian tak lama setelah Aya mendapat sms dari Chova, terdengar suara sepeda motor di depan. Lia keluar untuk melihatnya. Tampak dari dalam, Jupiter biru dengan dua orang laki-laki turun dari sepeda motor. Terlihat dua orang cowok kurus mulai memasuki halaman. Lia mempersilahkan mereka berdua masuk. Ternyata Chova dan Aan. Chova adalah cowok kurus tinggi dengan rambut jabrik. Dia adalah teman kecil Aya. Chova adalah anak yang ramai dan suka bercanda, sulit sekali mengalahkannya dalam hal debat berbicara. Dia selalu membalik perkataan lawan bicaranya. Setelah kenal dengan Lia dan Nunu, Chova juga menjadi sahabat mereka. Namun, setelah lulus SMP, Chova pindah di Ngawi karena ayahnya ditugaskan disana. Sedangkan Aan adalah cowok berbadan tegap dan tinggi. Dia adalah cowok yang murah senyum. Dia juga salah satu bintang basket di sekolahannya di Ngawi.
Inilah saat-saat yang Aya, Lia dan Chova tunggu. Pertemuan antara Nunu dan Aan. Ya, memang sebenarnya pertemuan itu tak disengaja. Akhirnya, tak henti-hentinya mereka bertiga mengejek Aan. Yah… memang Aan suka tersenyum, ya… akhirnya dia menjadi tambah kelabakan. Terlihat dari sikap Aan, dia sangat bingung, takut, marah, senang, kalut, dan kaget campur jadi satu. Aan tetap tak berani berbicara dengan Nunu, padahal cewek yang disukainya telah ada di depannya. Nunu jadi ikut senyum-senyum sendiri, entah dia senyum karena dia malu atau dia senyum-senyum karena senang ada Aan atau mungkin saja dia tersenyum karena melihat tingkah Aan yang aneh itu.
Kemudian Chova mengajak Aya keluar mencari oleh-oleh untuk kedua orang tuanya. Aan yang tidak terima dengan sikap Chova ikut keluar rumah dan mengomel. Chova dan Aya hanya tertawa melihat tingkah Aan yang semakin tidak karuan itu. Aya menyuruhnya untuk kembali ke dalam dan menemani Lia dan Nunu. Tetapi Aan terus mengomel dan marah-marah pada Chova dan Aya.
Setelah sekitar 30 menit Aya dan Chova keluar, mereka berdua kembali ke rumah Lia. Saat sampai di rumah Lia, mereka berdua tersenyum melihat tingkah laku Aan dengan Nunu yang semakin aneh. Mereka berdua malah tak saling bicara langsung, memangnya??? Ya, Nunu dan Aan malah saling mengirim sms untuk mengobrol. Aan yang aneh memang.
Tak lama kemudian mereka berempat, Aya, Nunu,Chova dan Aan berpamitan untuk pulang karena waktu sudah menunujukkan pukul 22.00. Chova dan Aan berpamitan terlebih dahulu karena mereka langsung pulang ke Ngawi lagi. Saat pulang pun Aan masih diejek oleh Lia karena Aan tak mau mengantar Nunu pulang karena dia masih malu dengan Nunu.
Terlihat Mio dengan penumpang dua orang cewek itu mulai keluar dari rumah bercat biru di seberang jalan. Rumah itu pun kembali sepi, dan terlihat cewek berjilbab itu mengunci pagar rumah dan kemudian masuk ke dalam rumahnya.
1 komentar:
cieh ciehh...............
Posting Komentar